Selasa, 02 Desember 2014

BADAN USAHA


1. Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan kita untuk memilih bentuk badan usaha:
a) Jenis usaha yang dijalankan
Hal pertama dalam menentukan jenis usaha. Sesuai dengan keinginan pengiriman kita bisa dalam bentuk perdagangan, industri dsb. kita harus pintar-pintar memilih jenis usaha yang mengeluarkan modal tidak terlalu besar dengan resiko kerugian kecil.
b) Pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan usaha
Agar usaha dapat terkordinir dengan baik. kita menempatkan bagian-bagian sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
c) Besarnya resiko kepemilikan
Misalnya dalam bidang industri kita akan memerlukan alat-alat produksi dan alat-alat produksi itu pun memerlukan perawatan kemudian belum lagi ada barang-barang reject atau cacat dll. Semua itu merupakan resiko yang harus kita tanggung dan semaksimal mungkin,kita harus menekan besarnya kerugian.
d) Besarnya investasi yang ditanam
Dalam hal ini kita harus memperhitungkan modal yang kita punya, karena modal sangat berpengaruh pada usaha yang kita jalankan.
e) Peraturan-peraturan pemerintah
Memperhatikan peraturan-peraturan pemerintah seperti ijin industri, NPWP, akta notaris dan ijin domilisi.

2. Kelebihan dan kekurangan Perseroan  terbatas.

Kelebihan Perseroan Terbatas:

1. Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang anda setorkan dan tidak lebih.
2. Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3. Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepadaorang lain
4. Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volumeusahanya, misalnya dengan mengeluarkan saham baru.
5. Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap, anda bisa ganti dengan yang lebih cakap.

Kelemahan Perseroan Terbatas :

1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yangterkena pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan.Tentunya dari pemegang saham yang bersangkutan.
2. Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya, PTmemerlukan akte notaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu.
3. Biaya pembentukannya relatif tinggi.
4. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur perusahaan. Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harusdilaporkan kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan.
3. BUMN

4. Perusahaan Bukan badan Hukum

Merupakan perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan swasta, dapat berupa perusahaan perseorangan maupun perusahaan persekutuan. Contohnya : Perusahaan Perseorangan, Perskutuan Perdata, Firma, CV.

PERUSAHAAN BUKAN BADAN HUKUM merupakan perusahaan swasta yang didirikan dan dimiliki oleh beberapa orang pengusaha secara kerja sama, jenis perusahaan ini dapat menjalankan usaha di bidang perekonomian (perindustrian, perdagangan, dan perjasaan).

Beberapa penjelasan singkat mengenai Perusahan Bukan Badan Hukum.

A). Subjek hukumnya adalah orang-orang yang menjadi pengurusnya, jadi bukan badan hukum itu sendiri karena ia bukanlah hukum sehingga tidak dapat menjadi subjek hukum.

B). Pada perusahaan bukan badan hukum, yang bertindak sebagai subjek hukum adalah orang-orangnya dan bukan perkumpulannya sehingga yang dituntut adalah orang-orangnya oleh pihak ketiga.

C). Harta kekayaan dalam perusahaan yang tidak berbadan hukum adalah dicampur, artinya bila terjadi kerugian/penuntutan yang berujung pembayaran ganti rugi /pelunasan utang maka harta kekayaan pribadi dapat menjadi jaminannya. Dengan kata lain, pertanggung jawabannya pribadi untuk keseluruhan.

D). Harta perusahan bersatu dengan harta pribadi para pengurus/anggotanya. Akibatnya kalau perusahaannya pailit, maka harta pengurus/anggotanya ikut tersita juga.

5. Penggabungan badan usaha dalam bisnis merupakan salah satu strategi yang dilakukan oleh beberapa badan usaha yang bertujuan untuk mengurangi tingginya persaingan, menggabungkan kekuatan serta bertujuan untuk membuat kegiatan usaha dapat berjalan lebih efesiaen dan efektif. Dalam dunia ekonomi penggabungan badan usaha dapat dilakukan dengan cara vertikal maupun dengan cara horizontal. Penggabungan secara vertikal diartikan sebagai penggabungan beberapa badan usaha yang didasarkan atas urutan  proses produksi atau proses pengerjaannya. Contohnya badan usaha bergerak dalam penyedia tembakau melakukan pengabungan usaha dengan badan usaha bergerak dalam penyediaan cengkeh dan badan usaha yang bergerak dalam pengolahan tembakau hingga akhirnya terbentuklah produk dalam hal ini rokok. Penggabungan vertikal memiliki beberapa manfaat salah satunya dapat menjadikan proses produksi lebih stabil dan berkesinambungan, hal ini karena penyediaan bahan baku stoknya jelas dan dapat diperoleh dengan harga lebih terjangkau dan tidak perlu bersaing dengan badan usaha lain untuk mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan.

Penggabungan horizontal adalah penggabungan antara dua atau lebih badan usaha yang memiliki kegiatan atau jenis usaha yang serupa dengan tujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Misalnya, gabungan beberapa bank kecil membentuk sehingga tercipta bank besar, diindonesia contohnya bank mandiri, contoh lain gabungan beberapa stasiun televisi membentuk stasiun televisi yang lebih besar dll.

Dalam ekonomi dikenal beberapa bentuk-bentuk gabungan dari beberapa badan usaha, antara lain sebagai berikut:

Bentuk Holding Company
Holding Company adalah suatu bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan cara pembelian sebagian saham atau seluruh saham satu atau beberapa badan usaha. Dalam Pengabungan dengan cara holding company maka badan usaha yang melakukan pembelian saham dari badan usaha lainnya memiliki hak untuk mengatur dan mengendalikan badan usaha yang sahamnya telah dibeli.

Bentuk Joint Venture
Joint Venture adalah bentuk gabungan beberapa badan usaha yang berasal dari negara-negara yang berbeda menjadi satu kesatuan ekonomi yang berbentuk Perseroan Terbatas. Karena berbentuk PT maka modal bentuk gabungan join venture ini berupa saham.

Bentuk Trust
Trust merupakan bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan cara melebur beberapa badan usaha menjadi sebuah badan usaha baru yang lebih besar. Dampak negatif dari trust salah satunya adalah memungkinkan timbulnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat, karena dengan sistem monopoli badan usaha hasil peluburan tersebut dapat mepermainkan harga dan kebijakanlainnya dengan lebih leluasa.  Salah satu bentuk trust dinusantara adalah terbentuknya sebuah bank yang dikenal dengan “Bank Mandiri”, bank mandiri merupakan bank besar hasil gabungan dari bank-bank kecil anatara lain Bank Dagang Negara (BDN), Bank Exim, Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Bumi Daya.

Bentuk Concern
Concern adalah bentuk gabungan beberapa badan usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk memecahkan masalah pembelian. Contohnya, beberapa badan usaha yang bergerak dalam produksi rokok melakukan pengabungan dengan tujuan membeli tembakau dalam jumlah yang besar agar badan usaha tersebut mendapatkan diskon lebih besar.

Bentuk Kartel
Kartel yaitu bentuk gabungan beberapa badan usaha yang sejenis dengan tujuan melakukan beberapa kesepakatan atau beberapa perjanjian tertentu. Badan usaha yang telah tergabung dalam kartel memiliki kebebasan sebagaimana sebelum bergabung dalam kartel, kecuali terkait hal-hal yang telah disepakati bersama. 

Minggu, 23 November 2014

MANAJEMEN (8S)



  1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Manajemen!
Manajemen merupakan proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau juga sumber milik si organisasi

  1. Jelaskan dan uraikan tentang Fungsi-fungsi Manajemen dan keterkaitannya satu sama lain!
·         Peramalan/Perkiraan (Forecasting)
Forecasting adalah meramalkan, memproyeksikan, atau mengadakan perkiraaan/ taksiran terhadap berbagai kemungkinan yang akan terjadi sebelum suatu rancana yang lebih pasti dapat dilakukan.
·         Perencanaan (Planning)
Menurut Stoner, Planning adalah proses menetapkan sasaran/tujuan dan tindakan yang perlu untuk mencapai sasaran tadi. Proses menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi. Kegiatan seorang manejer adalah menyusun rencana. Menyusun rencana, berarti memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang dimiliki. Agar dapat membuat rencana secara teratur dan logis, sebelumnya harus ada keputusan terlebih dahulu sebagai petunjuk langkah-langkah selanjutnya.
·         Organisasi (Organizing)
Organisasi (Organizing) adalah dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran. Bila di tinjau dari proses, maka proses itu adalah proses menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan diatur dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan dapat bekerja secara efektif.
Pengorganisasian atau Organizing berarti menciptakan suatu struktur dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan antar bagian-bagian satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan struktur tersebut.
Pengorganisasian bertujuan membagi satu kegiatan besar menjadi kegiatan-kegiatan yang lebih kecil. Selain itu, mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.
·         Aktual (Actuating) Menggerakkan
Mengerakkan atau actuating adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi. Jadi actuating artinya adalah menggerakkan orang-orang agar mau bekerja dengan sendiri atau penuh kesadaran secara brsama-sama untuk mencapai tujuan yang dikehendaki secara efektif. Dalam hal in yang dibutuhkan adalah kepemimpinan (leadership)
·         Pimpinan (Leading)
Pekerjaan leading meliputi empat kegiatan yaitu: 1) Mengambil keputusan. 2) Mengadakan komunikasi agar terjadi saling pengertian antara manajer dan bawahan. 3) Memberi semangat, inspirasi, dan dorongan kepada bawahan supaya mereka bertindak. 4) Mengkoordinasi kegiatan
·         Pengarahan (Directing/Commanding)
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses pelaksanaan program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasinya.
·         Motivasi (Motivating)
Motivating atau pemotivasian kegiatan merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen berupa pemberian inspirasi, inovasi, semangat dan dorongan kepada bawahan, agar bawahan melakukan kegiatan secara suka rela sesuai apa yang diinginkan oleh atasan.
·         Inovasi (Inovation)
Inovasi adalah Proses atau hasil pengembangan atau pemanfaatan/mobi-lesasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
·         Koordinasi (Coordinating)
Koordinating atau pengkoordinasian merupakan satu dari beberapa fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Koordinasi adalah mengimbangi dan menggerakkan tim dengan memberikan lokasi kegiatan pekerjaan yang cocok dengan masing-masing dan menjaga agar kegiatan itu dilaksanakan dengan keselarasan yang semestinya di antara para anggota itu sendiri.
·         Kendali (Controlling)
Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau, sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan semula. Bila ditinjau dari proses, maka proses itu adalah proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan dilaksanakan bisa berjalan sesuai target yang diharapkan.
Pengawasan merupakan tindakan seorang manejer untuk menilai dan mengendalikan jalan suatu kegiatan yang mengarah demi tercapainya tujuan yang telah ditetapkan
·         Laporan (Reporting)
Adalah suatu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pimpinan yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tertulis. Tentu yang terbaik adalah tertulis
·         Staf (Staffing)
Staf merupakan suatu fungsi manajemen berupa penyusunan personalia pada suatu organisasi sejak dari merekrut tenaga kerja, pengembangannya sampai dengan usaha agar setiap tenaga memberi daya guna maksimal kepada organisasi.
  1. Jelaskan tentang berbagai tingkatan manajemen dan ketrampilan apa saja yang dibutuhkan oleh setiap manajer dalam organisasi!

Tingkatan manajemen:
  • Manajemen Puncak (Top Management)
Manajer bertaggungjawab atas pengaruh yang ditmbulkan dari keputusan-keputusan manajemen keseluruhan dari organisasi. Misal: Direktur, wakil direktur, direktur utama. Keahlian yang dimiliki para manajer tingkat puncak adalah konseptual, artinya keahlian untuk membuat dan merumuskan konsep untuk dilaksanakan oleh tingkatan manajer dibawahnya. Misal:
  • Manajemen Menengah (Middle Management)
Manajemen menengah harus memeiliki keahlian interpersonal/manusiawi, artinya keahlian untuk berkomunikasi, bekerjasama dan memotivasi orang lain. Manajer bertanggungjawab melaksanakan reana dan memastikan tercapainya suatu tujuan. Misal: manajer wilayah, kepala divisi, direktur produk.
  • Manajemen Bawah/Lini (Low Management)
Manager bertanggung jawab menyelesaikan rencana-rencana yang telah ditetapkan oleh para manajer yang lebih tinggi. Pada tngkatan ini juga memiliki keahlian yaitu keahlian teknis, atrinya keahlian yahng mencakup prosedur, teknik, pengetahuan dan keahlian dalam bidang khusus. Misal: supervisor/pengawas produksi, mandor.

Keterampilan Manajer
1.  
Keterampilan konseptual
Ketrampilan atau kemampuan mental untuk mengkordinasikan dan
mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi.
2.   Keterampilan Kemanusiaan
Kemampuan untuk saling bekerja sana dengan memahami dan memotivasi
orang lain.
3.   Keterampilan Administrasi
Kemampuan yang ada hubungannya dengan fungsi manajemen yang
dilakukan.
4.   Keterampilan Teknik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan-peralatan, prosedur, dan metode
dari suatu bidang tertentu.

  1. Jelaskan perbedaan antara perencanaan strategis dan perencanaan taktis!
Perencanaan Strategis ( Strategic Planning )
adalah sebuah alat manajemen  yang digunakan untuk mengelola kondisi
saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi  pada masa depan, sehingga rencana  strategis adalah sebuah petunjuk yang  dapat digunakan organisasi dari kondisi  saat ini untuk mereka bekerja menuju 5  sampai 10 tahun ke depan..

Perencanaan taktis
 adalah keterlibatan terus-menerus para manajer dan karyawan inti  untuk menghasilkan rencana bagi keseluruhan  organisasi maupun unit-unit individual  mereka. Tujuannya adalah memastikan bahwa performa organisasional untuk membuahkan  hasil jangka pendek konsisten dengan arah  strategis organisasi serta memanfaatkan  sumber-sumber yang tersedia seefektif  mungkin.  Perencanaan taktis adalah proses yang  membantu untuk memburu kesempatan  berharga, memperbaiki hasil kerja,  menghindari atau meminimalkan kerugian,  dan memberikan masukan berkelanjutan  sehingga bisa mengambil tindakan perbaikan  jika perlu.

  1. Jelaskan berbagai gaya kepemimpinan yang dapat diterapkan oleh manajer dalam mengarahkan bawahan dan jelaskan pula gaya kepemimpinan mana yang terbaik!
  • Gaya Kepemimpinan Klasik
Teori klasik gaya kepemimpinan mengemukakan, pada dasarnya di dalam setiap gaya kepemimpinan terdapat 2 unsur utama, yaitu unsur pengarahan (directive behavior) dan unsur bantuan (supporting behavior). Dari dua unsur tersebut gaya kepemimpinan dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok, yaitu mengarahkan (directing), pembinaan (coaching), Partisipatifi (participation) dan Mendelegasikan (delegating)
    1. Mengarahkan (directing)
Gaya kepemimpinan yang mengarahkan, merupakan respon kepemimpinan yang perlu dilakukan oleh manajer pada kondisi karyawan lemah dalam kemampuan, minat dan komitmenya. Sementara itu, organisasi menghendaki penyelesaian tugas-tugas yang tinggi. Dalam situasi seperti ini Hersey and Blancard menyarankan agar pemimpin memainkan peran directive yang tinggi, memberi saran bagaimana menyelesaikan tugas-tugas itu, dengan terus intens berhubungan sosial dan komunikasi dengan bawahannya. Pertama pemimpin harus mencari tahu mengapa orang tersebut tidak termotivasi, kemudian mencari tahu dimana keterbatasannya. Dengan demikian pemimpin harus memberi arahan dalam penyelesaian tugas dengan terus menumbuhkan motivasi dan optimismenya.
    1. Membina/ Melatih (coaching)
Pada kondisi karyawan menghadapi kesulitan menyelesaikan tugas-tugas, takut untuk mencoba melakukannya, manajer juga harus memproporsikan struktur tugas sesuai kemampuan dan tanggung jawab karyawan. Oleh karena itu, pemimpin hendaknya menghabiskan waktu mendengarkan dan menasihati, dan membantu karyawan untuk memperoleh keterampilan yang diperlukan melalui metode pembinaan.
    1. Partisipatifi (participation)
Gaya kepemimpinan partisipasi, adalah respon manajer yang harus diperankan ketika karyawan memiliki tingkat kemampuan yang cukup, tetapi tidak memiliki kemauan untuk melakukan tanggung jawab. Hal ini bisa dikarenakan rendahnya etos kerja atau ketidakyakinan mereka untuk melakukan tugas/tangung jawab. Dalam kasus ini pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah dan secara aktif mendegarkan dan mengapresiasi usaha-usaha yang dilakukan para karyawan, sehingga bawahan merasa dirinya penting dan senang menyelesaikan tugas.
    1. Mendelegasikan (delegating)
Selanjutnya, untuk tingkat karyawan dengan kemampuan dan kemauan yang tinggi, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya “delegasi”. Dengan gaya delegasi ini pimpinan sedikit memberi pengarahan maupun dukungan, karena dianggap sudah mampu dan mau melaksanakan tugas/tanggung jawabnya. Mereka diperkenankan untuk melaksanakan sendiri dan memutuskannya tentang bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan mereka harus dilaksanakan. Pada gaya delegasi ini tidak terlalu diperlukan komunikasi dua arah, cukup memberikan untuk terus berkembang saja dengan terus diawasi.
  • Gaya Kepemimpinan Situasional
Gaya kepemimpinan, secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan produktivitas kerja karyawan atau pegawai. Hal ini didukung oleh Sinungan (1987) yang menyatakan bahwa gaya kepemimpinan yang termasuk di dalam lingkungan organisasi merupakan faktor potensi dalam meningkatkan produktivitas kerja. Sedangkan untuk bawahan yang tergolong pada tingkat kematangan yaitu bawahan yang tidak mampu tetapi berkemauan, maka gaya kepemimpinan yang seperti ini masih pengarahan, karena kurang mampu, juga memberikan perilaku yang mendukung. Dalam hal ini pimpinan atau pemimpin perlu membuka komunikasi dua arah (two way communications), yaitu untuk membantu bawahan dalam meningkatkan motivasi kerjanya. Selanjutnya, yang mampu tetapi tidak mau melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Bawahan seperti ini sebenarnya memiliki kemampuan untuk melakukan pekerjaan, akan tetapi kurang memiliki kemauan dalam melaksanakan tugas. Untuk meningkatkan produktivitas kerjanya, dalam hal ini pemimpin harus aktif membuka komunikasi dua arah dan mendengarkan apa yang diinginkan oleh bawahan. Sedangkan gaya delegasi adalah gaya yang cocok diterapkan pada bawahan yang memiliki kemauan juga kemampuan dalam bekerja. Dalam hal ini pemimpin tidak perlu banyak memberikan dukungan maupun pengarahan, karena dianggap bawahan sudah mengetahui bagaimana, kapan dan dimana mereka barus melaksanakan tugas atau tangung jawabnya. Dengan penerapan gaya kepemimpinan situasional ini, maka bawahan atau pegawai merasa diperhatikan oleh pemimpin, sehingga diharapkan produktivitas kerjanya akan meningkat.
  • Gaya Kepemimpinan Otoriter
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Pada gaya kepemimpinan otokrasi ini, pemimpin mengendalikan semua aspek kegiatan. Pemimpin memberitahukan sasaran apa saja yang ingin dicapai dan cara untuk mencapai sasaran tersebut, baik itu sasaran utama maupun sasaran minornya. Pemimpin juga berperan sebagai pengawas terhadap semua aktivitas anggotanya dan pemberi jalan keluar bila anggota mengalami masalah. Dengan kata lain, anggota tidak perlu pusing memikirkan apappun. Anggota cukup melaksanakan apa yang diputuskan pemimpin.Kepemimpinan otokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi rendah tapi komitmennya tinggi.
  • Gaya Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya. Pada kepemimpinandemokrasi, anggota memiliki peranan yang lebih besar. Pada kepemimpinan ini seorang pemimpin hanya menunjukkan sasaran yang ingin dicapai saja, tentang cara untuk mencapai sasaran tersebut, anggota yang menentukan. Selain itu, anggota juga diberi keleluasaan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. Kepemimpinan demokrasi cocok untuk anggota yang memiliki kompetensi tinggi dengan komitmen yang bervariasi.
  • Gaya Kepemimpinan Bebas
Pemimpin jenis ini hanya terlibat dalam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi. Sementara itu, kepemimpinan bebas cocok untuk angggota yang memiliki kompetensi dan komitmen tinggi.
Gaya kepemimpinan, baik secara langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan disiplin dan produktivitas kerja pegawai. Dari beberapa teori gaya kepemimpinan maka Gaya Kepemimpinan Klasik yang dipadukan dengan Gaya Otoriter pada kondisi tertentu kiranya cocok untuk diterapkan dan digunakan pemimpin untuk mengarahkan bawahan nya.

Selasa, 18 November 2014

Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan manajemen sumber daya manusia (MSDM)?

Manajemen sumber daya manusia adalah suatu proses menangani berbagai masalah pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh, manajer dan tenaga kerja lainnya untuk dapat menunjang aktivitas organisasi atau perusahaan demi mencapai tujuan yang telah ditentukan. Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm adalah departemen sumber daya manusia atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department.

2. Jelaskan fungsi manajerial dari MSDM?

-Perencanaan : penentuan terlebih dahulu sutau program manajemen sumber daya manusia yang akan membantu mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan perusahaan.

-Pengorganisasian : membentuk suatu oraganisasi haruslah dengan merencanakan hubungan antara pekerjaan dan faktor-faktor fisik, hubungan antar sesama kelompok dan hubungan antar pimpinan secara keseluruhan.

-Pengarahan : fungsi ini meliputi bagaimana cara melaksanakan pekerjaan atau bagaimana mengusahakan agar pekerja mau bekerja sesuai dengan yang diinginkan oleh perusahaan.

-Pengawasan : suatu fungsi manajemen yang menyangkut masalah pengaturan terhadap berbagai kegiatan sesuai dengan rencana manajemen sumber daya manusia yang dirumuskan.

3. Jelaskan fungsi operasional dari MSDM?

-Fungsi Pengadaan : penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.

-Fungsi Pengembangan : proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.

-Fungsi Kompensasi : pemberian balas jasa langsung dan tidak langsung berbentuk uang atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberitakannya kepada perusahaan.

-Fungsi Pengintegrasian: kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan, sehingga, tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan.

-Fungsi Pemeliharaan : kegiataan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.

4. Untuk tujuan apa perusahaan memberikan training atau pelatihan kepada karyawan?
agar para pegawai dapat menguasai pengetahuaan, keahlian, dan perilaku yang ditekankan dalam program-program pelatihan dan untuk diterapkan dalam aktivitas sehari-hari para karyawan. pelatihan juga mempunyai pengaruh bagi perkembangan perusahaan.

5. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi besar nya kompensasi karyawan?
1. Posisi jabatan karyawan
2. Jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan.
3. kemampuan suatu perusahaan untuk membayar balas jasa dan kompensasi karyawan.

Selasa, 11 November 2014

ORGANISASI

1.       Organisasi sebagai badan maupun terstruktur
Kata organisasi memiliki dua pengertian umum:
Dalam pengertian pertama, organisasi (organization) terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian kedua yaitu tentang pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi atau pola hubungan anatar anggota organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,sumber daya yang dimiliki dan lingkungannya.
  
Organisasi merupakan satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibuat oleh orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu yang sebesar-besarnya.Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri atau perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah yang disebut organisasi.


2.       Rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendah nya rentang kendali:

·         Kesamaan fungsi-fungsi
Semakin sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin melebar.
·         Kedekatan geografis
Semakin dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
·         Tingkat pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·         Tingkat koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·         Perencanaan yang dibutuhkan manajer.
Semakin sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·         Bantuan organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan, latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.

·         Faktor-faktor yang berhubungan dengan situas rentang kendali dapat relatif melebar bila:
a.  Pekerjaan bersifat rutin
b.  Operasi-operasi stabil
c.  Pekerjaan bawahan sejenis
d.  Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan lain
e.  Prosedur-prosedur dan metoda-metoda dibuat secara baik dan telah diformalisasi
f.  Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan yang tinggi.
 
·         Faktor-faktor yang berhubungan dengan bawahan rentang kendali dapat relatif melebar bila:
a.  Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan tertentu.
b.  Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan ketat.
·         Faktor-faktor yang berhubungan dengan atasan rentangan kendali dapat relatif melebar bila:
a.  Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan tinggi.
b.  Manajer menerima bantuan dalam pelaksaan kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c.  Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan selama pengawasan dilaksanakan.
d.  Manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas daripada ketat.

3.       Struktur organisasi matriks adalah gabungan antara struktur fungsional dan divisional untuk mendapat keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari masing masing struktur tersebut.
Kelebihan struktur matriks:
1.  Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi
2.  Peningkatan pengambilan keputusan
3.  Pelayanan pelanggan jadi lebih baik
4.  Akuntabilitas kinerja lebih baik
5.  Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
Kelemahan struktur matriks:
1.  Adanya sistem dua boss yang rentan terhadap perebutan kekuasaan
2.  Adanya sistem dua boss yang dapat membuat kebingungan tugas dan konflik dalam prioritas kerja
3.  Rapat team biasanya memakan banyak waktu
4.  Adanya "groupitis" yang merugikan organisasi
5.  Peningkatan biaya karena menambah struktur tim.
4.       Organisasi formal adalah suatu organisasi yang memiliki struktur yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas. Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung
Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas

Karakteristik organisasi formal:
1.  Sistem kegiatan terkoordinasi
2.  Kelompok orang
3.  Kerjasama mencapa tujuan
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan.

Karakteristik organisasi informal:
1.  Lepas
2.  Fleksibel
3.  Tidak terumuskan
4.  Spontan
5. Sentralisasi adalah memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelebihan Sentralisasi :
·         Keseragaman manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model pengembangan sekolah dan pembelajaran.
·         Keseragaman pola pembudayaan masyarakat
·         Organisasi menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
·         Perencanaan dan pengembangan organisasi lebih terintegrasi..
·         Kebijakan umum organisasi lebih mudah diimplementasikan terhadap keseluruhan.
·         Menghasilkan strategi yang konsisten dalam organisasi.
·         Mencegah sub-sub unit menjadi independen.
·         Memudahkan koordinasi dan kendali manajerial.
·         Meningkatkan penghematan ekonomi dan mengurangi biaya berlebih.
·         Mampu meningkatkan spesialisasi.
·         Mempercepat pembuatan keputusan.
Kelemahan Sentralisasi :
·         Kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
·         Melemahnya kebudayaan daerah
·         Kualitas manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
·         Kemungkinan penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
·         Penurunan kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung pada daya respon sekelompok orang saja.
Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi. Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Kelebihan Desentralisasi :
·         Dapat melahirkan sosok manusia yang memiliki kebebasan berpikir,
·         Mampu memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif penuh inisiatif dan impati,
·         Memiliki keterampilan interpersonal yang memadai
·         Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
·         Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi.
·         Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
·         Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Kelemahan Desentralisasi :
·         Wewenang itu hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
·         Sulit dikontrol oleh pemerinah pusat.
·         Masa transisi dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan terjadinya perubahan secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
·         Sumber daya manusia yang belum memadai.
·         Pemerintah pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.