Kata organisasi memiliki dua pengertian umum:
Dalam pengertian pertama, organisasi (organization) terdiri dari dua orang atau lebih yang bekerja sama dengan cara yang terstruktur untuk mencapai suatu tujuan.
Pengertian kedua yaitu tentang pengorganisasian (organizing) adalah suatu proses penyusunan struktur organisasi atau pola hubungan anatar anggota organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,sumber daya yang dimiliki dan lingkungannya.
Organisasi merupakan satu jenis wadah perlengkapan di masyarakat yang dibuat oleh orang-orang dengan tujuan dapat memperoleh efesiensi kerja tertentu yang sebesar-besarnya.Organisasi itu sendiri dibentuk oleh orang-orang dengan tujuan tertentu yang dapat dipetik hasilnya secara bersama-sama, berarti cukup ditangani secara sendiri atau perorangan, maka orang-orang tidak akan membuat wadah yang disebut organisasi.
2. Rentang kendali adalah kemampuan manajer untuk melakukan koordinasi secara efektif yang sebagian besar tergantung jumlah bawahan yang melapor kepadanya. Prinsip rentang kendali berkaitan dengan jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer. Bawahan yang terlalu banyak kurang baik, demikian pula jumlah bawahan yang terlalu sedikit juga kurang baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendah nya rentang kendali:
·
Kesamaan
fungsi-fungsi
Semakin
sejenis fungsi-fungsi yang dilaksanakan oleh kelompok kerja, rentangan semakin
melebar.
·
Kedekatan
geografis
Semakin
dekat kelompok kerja ditempatkan, secara fisik, rentangan semakin melebar.
·
Tingkat
pengawasan langsung yang dibutuhkan
Semakin
sedikit pengawasan lengsung dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·
Tingkat
koordinasi pengawasan yang dibutuhkan
Semakin
berkurang koordinasi yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·
Perencanaan
yang dibutuhkan manajer.
Semakin
sedikit perencanaan yang dibutuhkan, rentangan semakin melebar.
·
Bantuan
organisasional yang tersedia bagi pengawas.
Lebih
banyak bantuan yang diterima pengawas dalam fungsi-fungsi seperti penarikan,
latihan, dan pengawasan mutu, rentangan semakin melebar.
·
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan situas rentang kendali dapat relatif melebar bila:
a. Pekerjaan bersifat rutin
b. Operasi-operasi stabil
c. Pekerjaan bawahan sejenis
d. Bawahan dapat bekerja tidak tergantung satu dengan
lain
e. Prosedur-prosedur dan metoda-metoda dibuat secara
baik dan telah diformalisasi
f. Pekerjaan tidak membutuhkan tingkat pengawasan
yang tinggi.
·
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan bawahan rentang kendali dapat relatif melebar bila:
a. Bawahan adalah terlatih baik untuk pekerjaan
tertentu.
b. Bawahan lebih senang bekerja tanpa pengawasan
ketat.
·
Faktor-faktor
yang berhubungan dengan atasan rentangan kendali dapat relatif melebar bila:
a. Manajer adalah terlatih baik dan berkemampuan
tinggi.
b. Manajer menerima bantuan dalam pelaksaan
kegiatan-kegiatan pengawasannya.
c. Manajer tidak mempunyai kegiatan-kegiatan tambahan
selama pengawasan dilaksanakan.
d. Manajer lebih menyukai gaya pengawasan yang lepas
daripada ketat.
3. Struktur organisasi matriks adalah gabungan antara struktur fungsional dan divisional untuk mendapat keuntungan dari kedua struktur tersebut dan meminimalkan kekurangan dari masing masing struktur tersebut.
Kelebihan struktur matriks:
1. Lebih baik kerjasamanya antar lintas fungsi
2. Peningkatan pengambilan keputusan
3. Pelayanan pelanggan jadi lebih baik
4. Akuntabilitas kinerja lebih baik
5. Meningkatkan fleksibilitas dalam restrukturisasi
Kelemahan struktur matriks:
1. Adanya sistem dua boss yang rentan terhadap
perebutan kekuasaan
2. Adanya sistem dua boss yang dapat membuat
kebingungan tugas dan konflik dalam prioritas kerja
3. Rapat team biasanya memakan banyak waktu
4. Adanya "groupitis" yang merugikan
organisasi
5. Peningkatan biaya karena menambah struktur tim.
4. Organisasi
formal adalah suatu organisasi
yang memiliki struktur yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan secara jelas.
Organisasi formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang
menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan
tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk
saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung
Kemudian
menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki
sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise,
imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan
terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan
mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak
fleksibel. Contoh organisasi formal ádalah perusahaan besar, badan-badan
pemerintah, dan universitas-universitas
Karakteristik organisasi formal:
Karakteristik organisasi formal:
1. Sistem kegiatan terkoordinasi
2. Kelompok orang
3. Kerjasama mencapa tujuan
Organisasi
informal adalah kumpulan dari dua
orang atau lebih yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang
tidak disadari. Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai
baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan
waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut.
Sifat eksak
hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak
terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti
makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi
formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan
terumuskan.
Karakteristik organisasi informal:
Karakteristik organisasi informal:
1. Lepas
2. Fleksibel
3. Tidak terumuskan
4. Spontan
5. Sentralisasi adalah
memusatkan seluruh wewenang kepada sejumlah kecil manajer atau yang berada di
posisi puncak pada suatu struktur organisasi. Sentralisasi banyak digunakan
pada pemerintahan lama di Indonesia sebelum adanya otonomi daerah.
Kelebihan
Sentralisasi :
·
Keseragaman
manajemen, sejak dalam aspek perencanaan, pengelolaan, evaluasi, hingga model
pengembangan sekolah dan pembelajaran.
·
Keseragaman
pola pembudayaan masyarakat
·
Organisasi
menjadi lebih ramping dan efisien, karena seluruh aktivitas organisasi terpusat
sehingga pengambilan keputusan lebih mudah.
·
Perencanaan dan
pengembangan organisasi lebih terintegrasi..
·
Kebijakan
umum organisasi lebih mudah diimplementasikan terhadap keseluruhan.
·
Menghasilkan
strategi yang konsisten dalam organisasi.
·
Mencegah
sub-sub unit menjadi independen.
·
Memudahkan
koordinasi dan kendali manajerial.
·
Meningkatkan
penghematan ekonomi dan mengurangi biaya berlebih.
·
Mampu
meningkatkan spesialisasi.
·
Mempercepat
pembuatan keputusan.
Kelemahan
Sentralisasi :
·
Kebijakan dan
keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di
pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama
·
Melemahnya
kebudayaan daerah
·
Kualitas
manusia yang robotic, tanpa inisiatif dan kreatifitas.
·
Kemungkinan
penurunan kecepatan pengambilan keputusan dan kualitas keputusan. Pengambilan
keputusan dengan pendekatan sentralisasi seringkali tidak mempertimbangkan
faktor-faktor yang sekiranya berpengaruh terhadap pengambilan keputusan tersebut.
·
Penurunan
kecepatan untuk merespon perubahan lingkungan. Organisasi sangat bergantung
pada daya respon sekelompok orang saja.
Desentralisasi adalah
pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada manajer
atau orang-orang yang berada pada level bawah dalam suatu struktur organisasi.
Pada saat sekarang ini banyak perusahaan atau organisasi yang memilih serta
menerapkan sistem desentralisasi karena dapat memperbaiki serta meningkatkan
efektifitas dan produktifitas suatu organisasi.
Kelebihan
Desentralisasi :
·
Dapat
melahirkan sosok manusia yang memiliki kebebasan berpikir,
·
Mampu
memecahkan masalah secara mandiri, bekerja dan hidup dalam kelompok kreatif
penuh inisiatif dan impati,
·
Memiliki
keterampilan interpersonal yang memadai
·
Mendorong
terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas.
·
Mengakomodasi
terwujudnya prinsip demokrasi.
·
Mengurangi
biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi.
·
Mendorong
peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Kelemahan
Desentralisasi :
·
Wewenang itu
hanya menguntungkan pihak tertentu atau golongan serta dipergunakan untuk
mengeruk keuntungan para oknum atau pribadi.
·
Sulit
dikontrol oleh pemerinah pusat.
·
Masa transisi
dari sistem sentralisasi ke desintralisasi ke memungkinkan terjadinya perubahan
secara gradual dan tidak memadai serta jadwal pelaksanaan yang tergesa-gesa.
·
Sumber daya
manusia yang belum memadai.
·
Pemerintah
pusat secara psikologis kurang siap untuk kehilangan otoritasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar