Keragaman budaya atau “cultural
diversity” adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya
di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya.
Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan
yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di
Indonesia. Kemudian juga berkembang dan meluasnya agama-agama besar di
Indonesia turut mendukung perkembangan kebudayaan Indonesia sehingga
memcerminkan kebudayaan agama tertentu.
Faktor Penyebab dan Pengaruh Keragaman Budaya
1. Faktor manusianya,
2. Faktor lingkungan alam,
3. Faktor perubahan nilai-nilai dan sikap.
Pengaruh Keberagaman Budaya
Pengaruh positif:
1. Keanekaragaman kebudayaan sangat menarik
dan dapat dijadikan objek pariwisata,
2. Keanekaragaman budaya daerah dapat
membantu meningkatkan pengembangan kebudayaan nasional,
3. Tertanamnya sikap untuk saling
menghormati dan menghargai antarsuku yang berbeda.
Pengaruh negatif:
1. Kecurigaan antarsuku bangsa,
2. Adanya potensi konflik antarsuku dan
hambatan pergaulan antarsuku karena perbedaan bahasa, dan kebudayaan,
3. Banyaknya suku bangsa yang ingin
menerapkan hukum adatnya.
MANFAAT KEBERAGAMAN BUDAYA
Manfaat keberagaman budaya suku-suku bangsa adalah sarana untuk menengahi
setiap ada isu konflik separatis dan disintegrasi sosial.
PERAN PEMERINTAH DALAM MENJAGA KERAGAMAN BUDAYA
1. Menyelenggarakan ajang festival budaya
yang diikuti dari berbagai macam perwakilan daerah-daerah di Indonesia.
2. Melakukan pemindahan penduduk secara
terprogram melalui transmigrasi khususnya dari pulau Jawa, Bali, dan Madura ke
berbagai pulau di Indonesia yang jarang penduduknya dan memiliki potensi ekonomi
yang besar.
Konflik adalah sesuatu
yang hampir tidak mungkin bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat
Unsur- unsur konflik:
- Ada dua pihak atau lebih yang terlibat.
- Ada tujuan yang dijadikan sasaran konflik, dan tujuan itulah yang menjadi sumber konflik.
- Ada perbedaan pikiran, perasaan, tindakan di antara pihak yang terlibat untuk mendapatkan atau mencapai tujuan.
- Ada situasi konflik antara dua pihak yang bertentangan.
Beberapa Konflik yang terjadi karena adanya keragaman budaya
·
Konflik antar suku
·
Konflik agama
·
Konflik ekonomi
Penyebab Konflik :
Namun demikian, secara umum penyebab konflik bisa
disederhanakan sebagai berikut.
1. Konflik Nilai
Kebanyakan konflik terjadi karena perbedaan nilai. Nilai merupakan sesuatu yang menjadi dasar, pedoman, tempat setiap manusia menggantungkan pikiran, perasaan, dan tindakan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah konflik yang bersumber pada perbedaan rasa percaya, keyakinan, bahkan ideologi atas apa yang diperebutkan.
2. Kurangnya Komunikasi
Kita tidak bisa menganggap sepele komunikasi antarmanusia karena konflik bisa terjadi hanya karena dua pihak kurang berkomunikasi. Kegagalan berkomunikasi karena dua pihak tidak dapat menyampaikan pikiran, perasaan, dan tindakan sehingga membuka jurang perbedaan informasi di antara mereka, dan hal semacam ini dapat mengakibatkan terjadinya konflik.
3. Kepemimpinan yang Kurang Efektif
Secara politis kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang kuat, adil, dan demokratis. Namun demikian, untuk mendapatkan pemimpin yang ideal tidah mudah. Konflik karena kepemimpinan yang tidak efektif ini banyak terjadi pada organisasi atau kehidupan bersama dalam suatu komunitas. Kepemimpinan yang kurang efektif ini mengakibatkan anggota masyarakat “mudah bergerak”.
4. Ketidakcocokan Peran
Konflik semacam ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Ketidakcocokan peran terjadi karena ada dua pihak yang mempersepsikan secara sangat berbeda tentang peran mereka masing-masing.
5. Produktivitas Rendah
Konflik seringkali terjadi karena out put dan out come dari dua belah pihak atau lebih yang saling berhubungan kurang atau tidak mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Oleh karenanya muncul prasangka di antara mereka. Kesenjangan ekonomi di antara kelompok masyarakat, termasuk dalam konflik ini.
6. Perubahan Keseimbangan
Konflik ini terjadi karena ada perubahan keseimbangan dalam suatu masyarakat. Penyebabnya bisa karena faktor alam, maupun faktor sosial.
7. Konflik atau Masalah yang Belum Terpecahkan
Banyak pula konflik yang terjadi dalam masyarakat karena masalah terdahulu tidak terselesaikan. Tidak ada proses saling memaafkan dan saling mengampuni sehingga hal tersebut seperti api dalam sekam, yang sewaktu-waktu bisa berkobar.
Tujuh penyebab konflik di atas adalah penyebab yang sifatnya umum, dan sebenarnya masih bisa diperinci lebih detail lagi. Namun demikian, jika mencermati konflik-konflik yang terjadi khususnya masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, bisa merunut, paling tidak ada salah satu penyebab seperti di atas. Dengan mengetahui penyebab terjadinya konflik bisa berharap bahwa konflik akan bisa dikelola, dan diselesaikan dengan baik.
1. Konflik Nilai
Kebanyakan konflik terjadi karena perbedaan nilai. Nilai merupakan sesuatu yang menjadi dasar, pedoman, tempat setiap manusia menggantungkan pikiran, perasaan, dan tindakan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah konflik yang bersumber pada perbedaan rasa percaya, keyakinan, bahkan ideologi atas apa yang diperebutkan.
2. Kurangnya Komunikasi
Kita tidak bisa menganggap sepele komunikasi antarmanusia karena konflik bisa terjadi hanya karena dua pihak kurang berkomunikasi. Kegagalan berkomunikasi karena dua pihak tidak dapat menyampaikan pikiran, perasaan, dan tindakan sehingga membuka jurang perbedaan informasi di antara mereka, dan hal semacam ini dapat mengakibatkan terjadinya konflik.
3. Kepemimpinan yang Kurang Efektif
Secara politis kepemimpinan yang baik adalah kepemimpinan yang kuat, adil, dan demokratis. Namun demikian, untuk mendapatkan pemimpin yang ideal tidah mudah. Konflik karena kepemimpinan yang tidak efektif ini banyak terjadi pada organisasi atau kehidupan bersama dalam suatu komunitas. Kepemimpinan yang kurang efektif ini mengakibatkan anggota masyarakat “mudah bergerak”.
4. Ketidakcocokan Peran
Konflik semacam ini bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Ketidakcocokan peran terjadi karena ada dua pihak yang mempersepsikan secara sangat berbeda tentang peran mereka masing-masing.
5. Produktivitas Rendah
Konflik seringkali terjadi karena out put dan out come dari dua belah pihak atau lebih yang saling berhubungan kurang atau tidak mendapatkan keuntungan dari hubungan tersebut. Oleh karenanya muncul prasangka di antara mereka. Kesenjangan ekonomi di antara kelompok masyarakat, termasuk dalam konflik ini.
6. Perubahan Keseimbangan
Konflik ini terjadi karena ada perubahan keseimbangan dalam suatu masyarakat. Penyebabnya bisa karena faktor alam, maupun faktor sosial.
7. Konflik atau Masalah yang Belum Terpecahkan
Banyak pula konflik yang terjadi dalam masyarakat karena masalah terdahulu tidak terselesaikan. Tidak ada proses saling memaafkan dan saling mengampuni sehingga hal tersebut seperti api dalam sekam, yang sewaktu-waktu bisa berkobar.
Tujuh penyebab konflik di atas adalah penyebab yang sifatnya umum, dan sebenarnya masih bisa diperinci lebih detail lagi. Namun demikian, jika mencermati konflik-konflik yang terjadi khususnya masyarakat Indonesia akhir-akhir ini, bisa merunut, paling tidak ada salah satu penyebab seperti di atas. Dengan mengetahui penyebab terjadinya konflik bisa berharap bahwa konflik akan bisa dikelola, dan diselesaikan dengan baik.
Solusi konflik :
(1) pencegahan konflik
(2) penyelesaian konflik
(3) pengelolaan konflik;
(4)resolusi konflik
(5)transformasi konflik;
Tahapannya :
(1) tahapan konflik
(2) tahap penyelesaian konflik, dan
(3) tiga asumsi penyelesaian konflik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar