Kadar Kapitalisme dan Sosialisme
Unsur-unsur kapitalisme dan sosialisme jelas
terkandung dalam pengorganisasian ekonomi Indonesia. Untuk melihat seberapa
tebal kadar masing-masing “isme” ini mewarnai perekonomian, seseorang bisa
melihatnya dari dua pendekatan. Pertama adalah Pendekatan Faktual-Struktural, yakni menelaah peranan pemerintah
atau negara dalam struktur perekonomian. Kedua adalam Pendekatan Sejarah, yakni menelusuri
bagaimana perekonomian bangsa diorganisasikan dari waktu ke waktu.
Untuk mengetahui kadar keterlibatan pemerintah dalam
perekonomian dengan pendekatan Faktual-Struktural dapat diukur dengan
menggunakanKesamaan Agregat Keynesian yang berumuskan Y = C + I +
G + ( X-M ).
Y=Pendapatan
Nasional
C = konsumsi
masyarakat
I = investasi
G =
pengeluaran konsumsi pemerintah
X = ekspor
M = impor.
Pengukuran kadar keterlibatan pemerintah dengan
pendekatan ini dapat pula dilakukan dengan mengamati peranan pemerintah dalam
mengatur sector-sektor produksi (lapangan usaha) dan berbagai kegiatan bisnis,
terutama dalam hal penentuan harga dan tata niaganya.
Dengan pendekatan Sejarah, betapa bangsa atau
masyarakat kita tidak pernah dapat menerima pengelolaan makroekonomi yang
terlalu berat ke kapitalisme ataupun sangat bias ke sosilalisme. Perekonomian
ini baru berjalan mantap, dalam arti pekembangannya signifikan, semenjak orde
baru perekonomian (sebagai sebuah sistem) dikelola secara ulurtarik diantara
kapitalisme dan sosialisme.Sistem ekonomi campuran dengan persaingan terkendali
merupakan sistem ekonomi yang tepat untuk mengelola perekonomian Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar